Pengaruh
Perkembangan Ekonomi terhadap Demokrasi
Tahukah
kamu bahwa keberhasilan suatu negara dalam berdemokrasi itu berkaitan dengan
tingkat perkembangan ekonominya. Negara dicirikan oleh dukungan dari
keberhasilannya dalam pembangunan ekonomi. Bagi indonesia sekarang ini yang
sedang dalam tahapan konsolidasi demokrasi, maka perkembangan ekonomi yang
lebih baik dan lebih cepat akan mengarahkan kepada keberhasilan berjalannya
demokrasi. Namun sebaliknya, stagnasi ekonomi memastikan akan gagalnya
demokrasi. Adam Przeworski dan Fenando Limongi telah mengadakan penelitian ke
berbagai negara tentang penerapan keterkaitan demokrasi dengan perkembangan ekonominya
(terutama pada tingkat pendapatan perkapitanya) dalam kurun waktu 1950-1990.
Pendapatan perkapita tersebut dihitung menurut PPP (Purchasing Power Parity)
yang disesuaikan dengan tingkat biaya hidup di negara yang bersangkutan.
Pendapatan perkapita PPP ini lebih tinggi daripada pendapatan perkapita secara
riil yang tidak memperhitungkan perbedaan tingkat harga dan daya beli di
masing-masing negara. Dan ternyata hasilnya bahwa bagi negara yang pendapatan
perkapitanya dibawah 1500 dollar AS, kebanyakan masa sistem demokrasinya tidak
bertahan lama, paling sekitar 8 tahunan kemudian mengalami kegagalan. Untuk
negara yang pendapatan perkapitanya antara 1500-3000 dollar AS, eksperimen
demokrasinya bertahan sekitar 18 tahun. Sedangkan untuk negara yang pendapatan
perkapitanya diatas 6000 dollar AS, membuat demokrasi dapat bertahan lama. Di
Indonesia sekarang ini secara riil adalah sekitar 800 dollar dan menurut PPP
adalah 3000 dollar AS. Dilihat dari pendapatan perkapitanya tersebut indonesia
bisa dikatakan sebagai negara yang berpeluang cukup untuk mendapatkan
keberhasilannya dalam demokrasi, sekalipun masih cukup besar tingkat
kegagalannya untuk dapat mengembangkan demokrasinya. Proses perkembangan
demokrasi di Indonesia saat ini telah berlangsung selama lima tahun. Jika
perkembangan ekonominya lambat, dan tingkat penganggurannya relatif tinggi dan
cenderung tetap meningkat, maka sistem demokrasi di Indonesia tidak akan bisa
bertahan lama, mungkin hanya bisa bertahan dua atau tiga pemilihan umum lagi.
Dan begitu sebaliknya, jika perkembangan ekonomi di Indonesia akan meningkat
menjadi lebih baik lagi, maka kemungkinan Indonesia akan dapat berkembang
secara berkesinambungan.
Namun
saat ini dihadapan negara kawasan Asia, Indonesia dinilai sebagai negara yang
berhasil dalam sistem demokrasinya dan patut untuk dijadikan contoh oleh
negara-negara kawasan Asia yang selama ini masih diperintah dengan tangan besi.
Indonesia juga bisa dijadikan contoh bahwa perkembangan demokrasi itu dapat
berjalan seiring dengan upaya pembangunan ekonomi. Keberhasilan Indonesia di
hadapan negara-negara di kawasan Asia yang tidak di sadari itu, membuat pihak
luar termasuk Asosiasi Internasional Konsultan Politik (IACP) membuka mata
bangsa Indonesia bahwa keberhasilannya itu merupakan prestasi yang luar biasa,
dan keberhasilan tersebut juga menjadikan Indonesia sangat berpotensi mengantar suatu era baru di Asia yang
demokratis dan makmur. Dan dalam keberhasilan ini, presiden kita Susilo Bambang
Yudhoyono juga telah menerima medali emas sebagai penghargaan tersebut. Beliau
juga memaparkan atau menceritakan tentang perjalanan demokrasi di Indonesia.
Menurutnya, demokrasi Indonesia adalah merupakan jawaban terhadap skeptisme
perjalanan di negeri ini. Beliau pun juga mencontohkan nada skeptic yang
ditujukan kepada Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar